Tuesday, November 12, 2013

YTH, Ayah yang Kuharap Menjadi Ayahku



Dengan hormat (dan cinta untuk anakmu),

Perkenalkan, aku pria lancang yang mencintai anakmu. Pria ini mungkin tak sehebat Ayah. Tapi jika bicara soal ketulusan, aku berani menantang Ayah.

Mengapa aku mengirim surat ini kepada Ayah, bukannya Ibu? Karena Ayah sangat mirip dengan anakmu yang aku cintai (juga mirip seperti bukit di gurun), hangat, tapi sulit untuk ditaklukkan.



Tidak, aku tidak berniat menyuapmu dengan kata-kata berantakan di secarik kertas ini. Namun bolehkah aku menyuap Ayah dengan ketulusan dan kebahagiaan untuk anakmu?



Ah, maaf, Ayah. Aku memang bukan dari ‘kahyangan’ seperti Ayah. Aku juga bukan calon dewa pengungsi 'kahyangan' sana, seperti saingan-sainganku yang mencoba mendekati anakmu juga. Aku berpijak tegap di bumi, diterpa angin, ditusuk dingin. Hanya mencoba terbang, itu yang bisa aku lakukan untuk meraih bidadarimu. Aku tidak tahu pasti cara yang benar, hanya mengikuti apa kata hati.

Aku bukan Sun Go Kong yang bisa seenaknya naik ke kahyangan, apalagi aku bukan Jaka Tarub yang bisa dengan mudah menikahi bidadari. Aku hanya si pungguk, merindukan bulan. Mungkin dalam kisah ini, aku pungguk yang keras kepala dan enggan menyerah. Maaf jika itu menyebalkan.



Ayah, ingatkah saat anakmu berulang tahun? Aku datang magrib-magrib, maaf jika kurang sopan waktu itu. Jantungku sontak rasanya copot ketika aku mengucap salam, sosokmu yang muncul dari jendela. Rupanya Ayah waktu itu sedang bersiap ke masjid.

Itu terakhir kalinya aku mengunjungi ‘kahyangan,’ karena hingga kini aku hanya mencapai hampir ke ‘kahyangan,’ lalu kembali pulang ke bumi. Tapi apa yang tak bisa aku lupakan? Ucapan darimu, “Hati-hati di jalan,” yang membuat aku meleleh dan yakin bahwa tidak mustahil untuk terbang.

Calon kakek dari anak-anakku kelak, percayalah, anakmu mengenal aku. Aku memilihnya bukan karena dia dari 'kahyangan,' melainkan karena bisa menerima aku, manusia biasa ini, apa adanya.



Ayah, aku punya satu permintaan, mungkin terdengar seperti sebuah perjanjian. Jika ketulusanku dalam mencintai anakmu kalah darimu, dan jika aku menyakiti bidadari kecilmu, Ayah boleh langsung turun dari ‘kahyangan’ dan spontan menghunjam aku dengan belati kebencian terbesar dari langit.

Ayah, aku gugup ketika menuliskan surat ini. Tubuhku gemetar, mataku berkabut, aku tidak tahan. Kita baru bertemu tiga kali. Maaf jika mengecewakan. Namun kuharap kita diberi kesempatan untuk duduk berdua, berbicara.



Itu saja yang ingin aku sampaikan. Selamat Hari Ayah.

Salam untuk anakmu yang paling cantik.

Tertanda,

Manusia lancang yang ingin menjadi anakmu (juga)

 

Versi SoundCloud:

https://soundcloud.com/daraprayoga/yang-terhormat-ayah-yang



Tulisan ulang dari Racikan Kata

28 comments:

  1. SO SWEET GILAK! Kapan ayah gw dapet surat beginian :3

    ReplyDelete
  2. bagus banget, jadi terharu bacanya. jadi inget ayah aku.

    ReplyDelete
  3. Ah keren! apalagi ceritanya barusan gue ke gep sama ayah gue lg boncengan motor sama 'lelaki lancang' dan itu diikutin sampe gue balik ke rumah. Speechless.

    ReplyDelete
  4. bang..makasih ya.. ayahku terharu loh #duuh

    ReplyDelete
  5. Bang Oka, ini ngena banget. Apalagi kalo bener-bener dikirim ke ayahnya doi. Semoga Bang Oka bisa bener2 dapetin bidadari itu yaa :)

    ReplyDelete
  6. bagussss ya ampun jadi pengen kasih liat langsung ni surat ke ayah ahaha

    ReplyDelete
  7. Cool banget, menyentuh hati hahaha hampir nangis aku :')

    ReplyDelete
  8. MAMPUS! Manis bangetsih bang.

    ReplyDelete
  9. Dear calon anaknya Ayah, kapan kamu kirimin surat ini ke Ayahku?

    ReplyDelete
  10. keren biyyuutt bang Oka

    ReplyDelete
  11. Klu ayah dpt surat kaya gini pasti ayah bingung banget :')) wkwkwk

    ReplyDelete
  12. Terharu banget baca ini bang... Coba aja ada yg ngirimin buat ayahku, dia pasti seneng banget..

    ReplyDelete
  13. Terrus backsoundnya marry your daughter. Matttiiiikkkkkkk

    ReplyDelete
  14. Ya ampyunnn mas Oka .. Meleleh aku bacanyaaa :D

    ReplyDelete
  15. Banggg, Lo Lakiiiiiiiiiiii Bangetttttttttttttt
    Ayah, Kakek dan suami idaman *eh

    ReplyDelete
  16. damn! bagus banget :))

    ReplyDelete
  17. Aku harap suatu hari ayahku akan mendapatkan surat yang begitu indah, seperti surat di atas ini. :")

    ReplyDelete
  18. plis bgt. lo bacain surat inipas lagi ngelamar guee. trs back soundnya 'marry ur daughter'-nya Brian McKnight. fix. langsung terbang sampe langit ke7. huaaa<3<3 tapi muka lo ganti muka justin timberlake dulu. perfect!

    ReplyDelete
  19. bang Oka aku hampir nangis bacanya:''''')))) bagus bangeeeeedddddd

    ReplyDelete
  20. dan ini kereeeen bang, duh :'3

    ReplyDelete
  21. bang okaaaa!!!! aih~ mimpi sekali bisa dapet surat macem ini, tapi ya jodoh pasti bertemu ya bang

    ReplyDelete
  22. semua kembali ke tampang LOL

    ReplyDelete