Diamnya orang yang jatuh cinta diam-diam sebenarnya bukan diam sediam-diamnya diam. Sebuah diam yang hasil peleburan ketidakberdayaan dan kenyataan.
Bagi beberapa orang, cinta tidak pernah datang tepat waktu. Tapi bagi beberapa orang lainnya, cinta tidak pernah datang sama sekali. Mungkin itulah yang dirasakan orang-orang yang jatuh cinta sendirian.
Orang yang jatuh cinta sendirian selalu kesulitan karena hidupnya yang mudah. Bahagianya begitu mudah, sangat mudah, bahkan terlalu mudah. Cukup dengan melihat sang pujaan hatinya tersenyum, bahagia. Karena bahagia yang terlalu mudah itu pula, orang yang jatuh cinta sendirian bisa dengan mudahnya bersedih karena sang pujaan hati senyum dan bahagia untuk orang lain dan bersama orang lain.
Itulah segurat tulisan yang bisa sedikit menggambarkan buku pertama gue, "Analogi Cinta Sendiri."

Namun tidak ada pemuja rahasia yang mau kehidupannya terus-menerus seperti itu selamanya.
Seorang pemuja rahasia juga berhak bahagia.
Bahagia, bagi orang yang jatuh cinta dalam diam, adalah sesederhana perasaannya diketahui. Kalau bisa, berbalas, sehingga bisa bersama. (Setelah dibaca ulang, ternyata tidak sesederhana itu.)
Namun kadang mereka lupa langkah pertama untuk menuju kebahagiaan itu adalah melepaskan semua yang tadinya dibiarkan dalam diam, mengungkapkan semua yang tadinya hanya rahasia, dan menggapai dia yang selama ini dilihat dari kejauhan.
Orang yang jatuh cinta sendiri, keinginannya sederhana. Dia hanya ingin berdua.
Namun ternyata ketika sudah berdua, bukan berarti semua permasalahan terselesaikan. Malah, ada masalah-masalah baru.
Jadi, di buku kedua gue akan bercerita tentang kehidupan setelah melepaskan diri dari status secret admirer. Keseluruhan buku ini akan menceritakan bagaimana rumitnya lika-liku dalam dunia perpacaran. (Yeah, gue punya pacar di buku kedua nanti!) Mulai dari jijiknya masa pacaran, seneng-senengnya, sampe yang paling menyesakkan dari pacaran.
Buku kedua ini adalah lanjutan dari buku pertama.
Dan judulnya adalah... Analogi Cinta Berdua*.
*judul dapat berubah sewaktu-waktu atas dasar berbagai keputusan
–
Tujuannya sih buat memotivasi para secret admirers supaya pada punya pacar. Emang jadi secret admirer mulu ga aus?
Doakan saja semuanya lancar dan buku kedua gue bisa terbit tengah tahun ini. Amin.
Dan kalian, nabung dari sekarang biar pas jadi nanti langsung bisa beli, hehe.
Oke deh, gue lanjut deadline dulu. *tengak-tengok siapa tau ada editor*
Ciao!
Bang!! Semoga bukunya cepet keluar! Ga sabar buat bacanya. Semoga bisa memotivasi gue untuk berani mengungkapkan rasa buat pacaran. Ditunggu wejangan wejangannya! Ciao bang!
ReplyDeleteCan't wait! Dulu baca analogi cinta sendiri di gramed, tapi baru setengahnya huhu. Pas mau beli udah gak ada. Jadi nyesel kan.
ReplyDeletesemoga cepet dicetak ya bang, doain gue juga pas ada uang, jadi kan bisa beli, bisa nerusin cerita buku pertama;)
ReplyDeleteAnjrit... analogi cinta lo keren-keren bang. Haha.
ReplyDeleteGue tertarik nih pengin beli bukunya.... Btw, cowo boleh beli kan? Kadar kemachoan ga berkurang kan? ;p
Tenang, bro, buku gue aman dibaca oleh spesies apa pun.
ReplyDeletewuihhhhhhh buku pertama lo aja belom pernah kesampean beli bang , udah ada yg ke-2 :'D .
ReplyDeletebiar uname lo udh genti, tp lo tetep penulis paling landak dan paling gaul! can't wait bg.
ReplyDeleteoke, kayaknya seru neh buku yang kedua, meski tau judulnya :D *siapin dompet*
ReplyDeleteIt's good news to hear about this. My 'girlfriend' will be so glad to wait for yours. I also do. The sooner the better, bro.
ReplyDeleteyang analogi cinta sendiri itu sih bikin ngakak, ngenes banget sih lo bang haha
ReplyDeletega sabar nunggu analogi cinta berdua :D