Wednesday, October 9, 2013

Main Basket Kok Pendek?: Sebuah Kegelisahan Anak Basket yang Nggak Digandrungi

Gue akhirnya memutuskan untuk menulis postingan ini karena sudah cukup lelah ditanya, "Kak, main basket? Kok pendek?"

Pertanyaan itu wajar aja, menunjukkan kalo dia orangnya kritis. Dan bikin hati gue sakit kritis.

Sedikit gue jelaskan, dan gue tekankan.
Main basket nggak ngejamin bikin tinggi... apalagi punya pacar. Nggak ngejamin sama sekali.



Memang, pada awalnya niat gue ikutan basket, waktu itu –sekitar 2006– lagi booming-booming-nya FTV. Ya, tahun itu adalah masa awal kejayaan FTV dan sinetron. Dan sering banget gue lihat yang jadi pemeran utamanya adalah anak basket.

Di FTV itu gue sering melihat anak basket pasti digandrungi cewek-cewek. Cewek yang dijadiin pacar pun bukan cuma satu. Anak basket pasti tinggi, putih, keren. Ternyata, itu membangun pandangan dan stereotip tersendiri di benak para penonton –khususnya yang awam soal basket–. Jadilah mereka menganggap bahwa anak basket itu harus tinggi, harus putih, harus digandrungi cewek.

Tapi kenyataannya berbeda.

Ada satu faktor penting yang dilupakan para penganut stereotip itu, bahwa yang di FTV itu... ganteng. Jadi, nggak bisa diterapkan di kehidupan nyata. Karena orang di kehidupan nyata, ada yang ganteng, ada yang hampir ganteng. Dikit lagi.

Stereotip di atas justru malah membebankan untuk kami –para pemain basket yang nggak tinggi, nggak putih, nggak digandrungi cewek–. Waktu SMP, gue ikutan tim basket sekolah. Dan waktu itu tim sekolah gue juara di wilayahnya. Ada temen gue yang jago banget, sebut aja namanya Fahmi. Dia jadi MVP turnamen, dia mendadak terkenal di sekolah, tapi tetep dia kalah digandrungi dibanding temen setim gue yang lain. Sebut saja namanya Uki, dia sebenernya main basketnya biasa aja, lebih banyak jadi cadangan, bahkan pernah juga beberapa kali jadi cadangan mati alias nggak dimainin sama sekali. Tapi ada satu faktor yang Uki punya tapi Fahmi nggak punya, ganteng.
Seringnya, semua kembali ke tampang.

Kadang gue suka kasian sama anak basket yang nggak tinggi, nggak putih, nggak ganteng kalo ditanya, "Main basket? Kok pendek?" Padahal tinggi-pendeknya seseorang kadang bukan dari olahraga apanya, tapi bisa juga dari gen. Banyak yang nggak main basket, nggak ngapa-ngapain, tapi tinggi. Banyak juga yang udah main basket tiap hari, mainnya jago, tapi pendek.

Biasanya orang yang nganggap "orang main basket itu harus tinggi" adalah orang-orang yang cuma tau sedikit tentang dunia basket. Kalo dia paham, pasti dia bukan menilai seorang pemain basket cuma dari posturnya. Toh, dalam permainan basket ada dua posisi yang biasanya diisi sama orang 'kecil', yaitu biasanya posisi Point Guard, atau Shooting Guard juga bisa. Dua posisi tadi sering/bisa diisi orang pendek karena biasanya pemain basket yang pendek punya kelebihan yang nggak dipunya pemain besar, misalnya kecepatan, kelincahan, lompatan, dan akurasi shoot jarak jauh.

Memang banyak, banyak banget, pemain basket yang tinggi, ganteng, dan jago, kayak Chandler Parsons, Ricky Rubio, atau sampe Kobe Bryant. Tapi bukan berarti nggak ada pemain basket yang jago... tapi pendek.

[caption id="attachment_979" align="alignnone" width="484"]Foto: Sportku Foto: Sportku[/caption]

Mario Wuysang bisa masuk golongan pemain 'kecil' di olahraga basket.

[caption id="attachment_980" align="alignnone" width="426"]Foto: spesial Foto: spesial[/caption]

Muggsy Bogues, salah satu pemain terpendek yang pernah main di NBA.

[caption id="attachment_981" align="alignnone" width="401"]Foto: spesial Foto: spesial[/caption]

Earl Boykins juga salah satu yang terpendek yang pernah main di NBA.

[caption id="attachment_982" align="alignnone" width="491"]Foto: kicksonfire Foto: kicksonfire[/caption]

Salah satu pemain pendek paling terkenal, Nate Robinson, masih main di NBA sampe sekarang. Dia pendek, tapi...

[caption id="attachment_983" align="alignnone" width="550"]Foto: sneakerfiles Foto: sneakerfiles[/caption]

Semoga setelah membaca ini, kita semua terhindar dari beban bahwa anak basket harus tinggi. Nilailah seorang anak basket dari skill-nya, bisa dari dribble-nya, shoot-nya, lompatnya, larinya, gerakannya, atau apa pun. Sekali-sekali tampang bisa kan jadi faktor terakhir?

Gue, meski pada awalnya ikutan basket cuma buat mencari cinta, pada akhirnya malah jatuh cinta sama basket itu sendiri. Ya meskipun nggak pernah dapet pacar gara-gara basket, tapi gue nggak akan berhenti main basket walau ditanya "Main basket? Kok pendek?" berkali-kali pun, karena gue menyadari main basket bukanlah supaya tinggi, apalagi supaya dapet pacar. Namun gue bermain basket untuk bahagia. Dengan main basket aja, gue sudah cukup bahagia.

22 comments:

  1. Anis Putih Al-HafizhahOctober 9, 2013 at 10:08 AM

    Keren bang. Gua setuju banget nih haha. Semangat bang, lu bisa kok jadi yg terhebat walau gak tinggi.

    ReplyDelete
  2. setuju .. dan saya pendek =D

    ReplyDelete
  3. Stereotip itu apa bang btw?.-.

    ReplyDelete
  4. Sederhananya: anggapan yang atas dasar segelintir contoh, padahal nggak semuanya gitu.

    ReplyDelete
  5. gue setuju banget bang, temen gue juga sering banget ngolokin gue 'pemain basket kok pendek' .

    ReplyDelete
  6. tinggi lo berapa sih bang?

    ReplyDelete
  7. pendek pun....tapi lompatnya 2 kali tinggi badan. udah kaya punya mantan jelek tapi bisa nyuci sambil naik sepeda. luar biasa...

    ReplyDelete
  8. Nastiti Linda FatmawatiOctober 9, 2013 at 1:58 PM

    Pendek kan imuttt

    ReplyDelete
  9. Setelah baca ini, baru sadar anak basket ada yg kaya gitu. Gak punya pacar

    ReplyDelete
  10. kalo begitu ga perlu dong dikeluhin sampe posting begini?? :) This means all the bother you huh? ...

    ReplyDelete
  11. Tadinya, iya bener mengganggu. Gue memutuskan untuk menulis ini cuma mau meluruskan biar yang pikirannya masih sempit, jadi lebih terbuka. :{)

    ReplyDelete
  12. Jadi terharu gua bacanya bang :'D

    ReplyDelete
  13. Pendek juga punya keahlian. Share terus berita tentang basket mu! =)))

    ReplyDelete
  14. untung sy mengambil jurusan psikolog. di dunia psikolog kami belajar dan membahas tentang streotipe. untungnya lagi karena di jurusan itu membuat sy melihat seseorang atau seuatu hal bukan dari fisik, penampilan, budaya dan agama.

    ReplyDelete
  15. mau pendek apa tinggi, kamu ttp keren oka. Kapan ya kamu main ke Makassar?

    ReplyDelete
  16. Baca postingan ini, jadi keinget sama mantan aku dulu pas masih zaman2nya SMA.
    Sukses selalu buat kamu (Oka) :)

    *btw, sii mantan apa kabar yaa? #looh

    ReplyDelete
  17. Gue termasuk anak basket yg ga tinggi-tinggi bang haha dari SMP nyampe udah lulus SMA kayaknya tinggi gue cuma nambah 2cm (dikit banget :' ) tapi gue ga pernah ambil pusing kl ada yg nanya 'lu main basket tapi kok pendek sih?' Ya karena mereka yg nanya kaya gitu ga ngertu basket dan ga tau gue dilapangan gimana (kata orang drible gue itu wah) tapi sebenernya biasa aja *sok merendah wakakak gue biasanya cuma jawab 'size is nothing, skill is everything' dan mereka cuma diem, gatau diem karena ga ngerti atau diem karena nahan boker.

    ReplyDelete
  18. Haha bener banget. Dulu, sewaktu SD, gue juga main basket gara-gara pengen digandrungi cewek. Dan, fail abis. Gue ngeshoot aja air ball. Sekarang malah udah jarang main. Satu yang harus dipahami. Melakukan sesuatu yang dari hati, pasti hasilnya keren. Ngga penting fisik. COba deh baca Sora the Wingless duck, komik keren kayak gitu.

    ReplyDelete
  19. ni kata pamungkasnya keren bang "Namun gue bermain basket untuk bahagia. Dengan main basket aja, gue sudah cukup bahagia."

    ReplyDelete
  20. Kamu kapan ya bikin acara keren di sana dan ngundang aku?

    ReplyDelete