
Dari sekian banyak elemen yang ada, menurut gue elemen yang paling kuat adalah waktu. Eh tapi waktu itu elemen atau bukan ya? Ya pokoknya waktu lah yang menurut gue sangat digdaya. Saking saktinya, waktu jadi sesuatu yang sangat, atau bahkan, paling berharga.
Buktinya, setau gue cuma waktu yang di-highlight dalam kitab suci. "Demi masa (waktu)." Itu semakin meyakinkan gue bahwa waktu memanglah bernilai.
Makanya, kalau gue dikasih kesempatan buat milih kekuatan super yang bisa gue dapatkan, gue pasti akan memilih buat bisa mengendalikan waktu. Semua kekuatan, mau itu kuat kayak Superman, banyak duit kayak Iron Man, atau sekadar punya selera humor dan kehidupan cinta yang ngenes kayak Spider-Man, semuanya nggak berarti kalau waktu dihentikan. Mereka semua tunduk kepada waktu.
Yeah, I am a fan of Hiro Nakamura.
[caption id="attachment_869" align="alignnone" width="499"]

Dari sekian masa yang sudah gue habiskan selama gue hidup di dunia ini, menghirup napas di sini, dan secara rakus memanfaatkan intisari bumi ini, gue belajar beberapa hal yang semoga dengan benar gue pahami dari waktu.
Gue percaya waktu itu menyembuhkan
Ditinggalkan dia yang berharga. Dicampakkan dia yang dicinta. Di-tidak-acuh-kan mereka yang sudah kamu beri semua. Hal-hal di atas cuma berakhir menimbulkan luka.
Mengejutkannya, semua itu bisa sembuh. Memang sih, banyak alasan buat nyembuhin luka-luka kayak gitu, misalnya dengan alasan jatuh cinta lagi, dengan alasan sudah merelakan, atau bahkan sekadar karena sudah lupa. Tapi dari ketiga hal itu, ada waktu yang jadi elemen penting.
Kita nggak akan pernah tau akan dapet kesempatan untuk jatuh cinta lagi apa nggak. Kita nggak pernah menduga akan bisa merelakan. Kita nggak pernah bisa menerka apa bisa melupakan. Semuanya nggak akan kita tau kalau nggak dikasih kesempatan.
Kesempatan itu butuh waktu.
Kalau nggak menyembuhkan, minimal waktu itu menyadarkan
[caption id="attachment_873" align="alignleft" width="111"]

Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya setelah mereka benar-benar pergi. Kadang itu butuh waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Tapi karena waktu itulah, dia membiarkan bukti-bukti sedikit demi sedikit bermunculan. Mencuat ke permukaan. Bukti bahwa yang kamu rasakan itu sayang beneran atau cuma penasaran. Bukti bahwa sebenarnya yang kamu butuhkan adalah orang itu. Bukti bahwa sesungguhnya kamu bisa merelakan. Bukti bahwa sejatinya cinta itu harus memiliki, atau direlakan sama sekali.
Butuh waktu untuk tau yang dirasakan dan pernah diucapkan dengan manis itu... benar-benar cinta, atau cuma dusta.
Dan berapa waktu yang dibutuhkan? Nggak ada yang bisa mengira. Cuma waktu yang tau.
Waktu adalah penguji yang teruji
Semua ucapan, semua tindakan, semua harapan, semua angan-angan, bahkan sepertinya semua hal di dunia ini harus melewati ujian. Dan waktu seringkali menyajikan ujian yang nggak bisa ditahan.
Nggak ada yang lebih meyakinkan dari sesuatu/seseorang yang sudah lulus diuji oleh waktu. Semua omong kosong berbalut manis yang keluar semasa kasmaran, semuanya cuma bisa dibuktikan oleh waktu melewati ujian.
Sayangnya, kita sebagai manusia sering terlalu nggak sabaran. Menyimpulkan dan mengambil keputusan padahal yang dibutuhkan cuma sabar dan kebijaksanaan.
Akhir dari meremehkan waktu –yang tak bisa ditarik kembali– adalah penyesalan.
Lagi-lagi, dalam hal penyesalan sekalipun, yang paling berperan adalah sang waktu.
Biarkan apa pun yang mendatangi kamu diuji oleh waktu sebelum memutuskan itulah yang tepat, atau cuma selewat.
Bagus bang.
ReplyDeleteDih nyape-in hati bacanya, pas banget hati lagi ga bisa move on !!!huh !!
ReplyDeleteBagus banget bang itu.... Gue jadi terinspirasi
ReplyDelete"Butuh waktu untuk tau yang dirasakan dan pernah diucapkan dengan manis itu… benar-benar cinta, atau cuma dusta." --> salah satu alasan diputusin, mau membuktikan benar2 cinta atau cuma dusta :')
ReplyDeletekemaren kepikiran mau nulis ttg waktu tp bingung mau mulai drmana. yang ini sungguh mewakili bgt apa yg saya rasakann
ReplyDeleteGlad to hear that.
ReplyDeleteI'm a fan of hiro nakamura too bang. And I wish I could have a power kaya dia bang :))
ReplyDeleteBagus bang isinya, emang cuma waktu yang bisa merubah segalanya, dan kita gaakan pernah tau, kita gapunya kuasa u/ jangankan mengalahkan, menebaknya aja gabisa :))
As if time can met us together, I'll spend my life for you bang, haha. You're a good boy, who won't to be your girlfriend? Haha
ReplyDeleteSetuju bgt sama kalimat "Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya setelah mereka benar-benar pergi. Kadang itu butuh waktu berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun." Orng kadang suka ga sadar betapa berharganya pasangannya,dia gatau ada yg setia sm dia,eh malah di sia siain gitu aja~
ReplyDeletebagus bang :) gue juga percaya kalo 'waktu itu menyembuhksn'
ReplyDelete"Benar benar cinta atau cuma dusta"
ReplyDeleteYa ampun tulisanmu yg ini kenapa pas gini sih momentnya ka.
Mas, kamu tetep jadi penulis favorit aku walaupun waktu berhenti menjalankan tugasnya. As you say, someday kamu bakal sadar mas<3
ReplyDeleteBut.....i'm not Hiro Nakamura.......
ReplyDeletebagus banget, ngena bang :)
ReplyDeletepokoknya tulisan tulisan abang itu menginspirasi bgtt hehe
Terima kasih, Indah. :{)
ReplyDeleteWaktu adalah penguji yg teruji.. keren!
ReplyDeleteI believe that "waktu juga menyadarkan"
ReplyDeleteGood job bang :D
Pengen nangis gua bacanya bang hehe iyaa waktu berpengaruh buat semua hal:") waktu gua sama doi .. Waktu gua belum kenal sm dia,waktu gua ketemu pertama kali sm dia,waktu gua kenalan,waktu gua pertama kali jalan bareng,waktu gua ditembak sm dia,waktu gua dikenalin ke ortu nya dan gua kenalin dia ke ortu gua,waktu dia sayang banget sm gua,waktu dia kenalin gua ke temen-temennya,emmmm waktu kita mulai ada perbedaan,waktu kita berantem,waktu dia lebih pilih orang lain drpd gua,dan waktu kita putus... Waktu gua nangisin dia,waktu gua gabisa lupain dia,waktu gua 2tahun gagal moving on dari dia,dan terakhir waktu gua nemuin orang yg lebih baik dari dia dan bisa buat gua bahagia.. Semua tergantung waktu bang :)
ReplyDeleteIya kak, butuh waktu juga buat sadar kalau apa yang kita lakuin kedia salah, dan kita udah terlambat untuk menyadari sesuatu, kalau ternyata dia nyimpen suatu rahasia yg bahkan gabisa diobatin sama apapun lagi.
ReplyDeleteemang bener bang, waktu emang nyembuhin :)
ReplyDelete"Kalau nggak menyembuhkan minimal waktu menyadarkan" ah... Suka sama kata2 itu bang, seperti apa yang lagi coba gue lakukan... :'(
ReplyDeleteBagaimana dengan mesin waktu bang, apa benar-benar ada?
ReplyDeletebagus banget bang tulisan lo.. :)
ReplyDeletesetuju sekali,,waktu memang hal yang sangat berharga dan penting.
ReplyDeleteTweet sama tulisan blog lo semua mewakili perasaan aku bang:')
ReplyDeleteDo'a-in ya bang, semoga gue punya banyak waktu buat move on :')
ReplyDeleteoke banget bang :'' (y) gue suka gaya looo! hahahahaha
ReplyDeleteperjalanan yang panjang ya sist :" Thumbs Up! (y)
ReplyDeleteasli sumua karya abang kena banget deh semua gw alamin bang termasuk yang ini. Susah move on dan cuma berharap waktulah yang bisa menggetarkan hatiku *tsaah :(
ReplyDeleteTenkyu yaa bang hiks
tulisan yg sangat menginspirasi.. semoga bisa terus berkaya bermamfaat untuk banyak orang. :)
ReplyDeleteWah isinya ngena banget bang haha. Emang ya waktu itu penguji yang teruji. Pokoknya tulisan elu sama kaya apa yang pengen gue tulisin ttg msalah gw sama doi hheehe *maaf curcol :D
ReplyDeletegilak. isinya menggambarkan gw pada waktu itu.
ReplyDeleteOka tulisan kamu memang selalu menarik untuk dibaca. aaaaaaaaaaaaa suka :3
ReplyDeleteCie ternyata nonton Heroes juga. Tambah keren deh. Sukses!
ReplyDeleteitu yg sekarang lagi gue pikirin bang.
ReplyDelete[…] Pelajaran yang udah pernah gue alami dan amati tentang janji ini, gue simpulkan jadi sebuah tulisan yang intinya adalah… Sebuah janji atau apa pun yang belum terbukti, membutuhkan satu faktor penting yaitu waktu. Semua tertulis dalam tulisan gue berjudul Waktu Itu… […]
ReplyDeletebaru bacaaaaa loh yang ini :)))) nice post! SUKA BANGET bang. Memang bner katamu, "kalau nggak menyadarkan,minimal menyembuhkan" Dalam kurun WAKTU 1tahun, gue sukses moveon dan bsa jatuh cinta lagi.
ReplyDeleteemang enak banget kalo punya mesin waktu
ReplyDeleteBeruntunglah karena satu tahun itu bagi beberapa orang adalah waktu yang singkat, karena banyak orang yang butuh waktu lebih. Jauh lebih lama.
ReplyDeleteBener banget, bang oka tulisan nya sangat menginspirasi makaasih bang:')
ReplyDeleteom oka, pengen bikin novel nih. tp mau cerita ke om dulu
ReplyDeleteinget film "In Time" ya, tapi waktu emang senjata yang paling ampuh buat memulihkan keadaan, ya atau untuk sekedar menyadarkan. At least, walaupun kita bukan seorang yang bisa mengatur waktu, dengan terjadinya kita diposisi itu kita bisa belajar dari pengalaman di masa lalu itu yang bisa bikin kita menyadari kalo waktu itu sesuatu yang kuat, berharga, dan bukan elemen yang pantas untuk disia-siakan.
ReplyDeleteDan Hanya mesin waktunya doraemon yang bisa ngubah itu semua.
ReplyDelete